Senin, 10 Desember 2012

Bahaya Suplemen Vitamin


Bahaya Suplemen Vitamin yang dikonsumsi oleh banyak orang belum diketahuinya. Dibalik manfaat suplemen vitamin ternyata banyak bahaya dibalik itu semua.

Banyak orang yang memilih mengonsumsi vitamin, mineral atau suplemen diet tertentu karena ketiganya dianggap sebagai salah satu cara aman agar Anda tetap fit. Namun suplemen semacam ini ternyata tak seaman yang Anda bayangkan.

Majalah Consumer Reports pun menggelar investigasi melalui wawancara, tinjauan sejumlah studi dan menganalisis beberapa efek samping suplemen vitamin yang dilaporkan pada FDA AS. Dari keseluruhan data tersebut, Consumer Reports pun menemukan 10 bahaya tersembunyi yang ada pada vitamin, mineral atau suplemen lainnya yang juga bisa Anda simak seperti dilansir dari cbsnews, Jumat (3/8/2012) berikut ini.

1. Suplemen itu bukannya bebas risiko
Menurut Consumer Reports, FDA mendapatkan laporan 6.300 orang yang mengalami efek samping serius berkaitan dengan penggunaan suplemen diet antara tahun 2007 hingga bulan April 2012. Selain itu ada 10.300 kasus efek samping serius, 2.100 kasus pengguna yang harus diopname, 1.000 kasus cedera atau menderita penyakit serius, 900 kasus pengguna masuk UGD dan 115 kasus meninggal dunia akibat penggunaan suplemen.

Meski begitu untuk menanggapi laporan ini, FDA tak serta-merta menarik sejumlah suplemen dari pasaran. Untuk sementara, FDA telah melarang penggunaan satu bahan suplemen yaitu ephedrine alkaloid yang diketahui berimplikasi terhadap sejumlah dampak yang merugikan, termasuk kematian.

Solusi:
Bukalah situs FDA dan ketik nama suplemen yang sedang Anda konsumsi untuk mengetahui apakah suplemen itu mendapatkan peringatan dari FDA atau telah ditarik dari pasaran. Namun bagi orang-orang yang sudah terlanjur mendapatkan reaksi negatif dari suplemen sebaiknya segera menemui dokter dan melaporkan kasus itu pada FDA.

2. Sejumlah suplemen itu sebenarnya obat resep
Sejak 2008, FDA telah menarik sekitar 400 produk suplemen dari pasaran, sebagian besar merupakan produk untuk bodybuilding (pembentukan otot), penurunan berat badan dan peningkatkan performa seksual.

Banyak dari produk yang ditarik itu mengandung bahan aktif yang sama dengan obat-obatan yang diresepkan seperti sildenafil (Viagra) dan sibutramine (obat penurun berat badan Meridia yang ditarik dari pasar pada 2010 karena menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke). FDA pun telah menerima laporan adanya kasus gagal ginjal, pembekuan darah dalam paru-paru serta kematian yang dikaitkan dengan suplemen yang telah terkontaminasi dengan bahan obat-obatan.

"Produk penambah performa seksual palsu biasanya diklaim bisa berfungsi selama 20-45 menit. Ketika Anda mengetahui ada produk yang membuat klaim seperti itu dan melebihi kemampuan suplemen diet pada umumnya maka bisa jadi produk ini palsu," ungkap Dr. Dana Fabriucant, direktur divisi program suplemen diet FDA.

Solusi:
Ingin menurunkan berat badan? Cobalah diet dan olahraga. Ingin punya badan berotot? Cobalah latihan berat dan bagi mereka yang mengalami masalah di ranjang, berkonsultasilah ke dokter karena kondisi ini bisa saja disebabkan masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi atau gangguan ginjal.

3. Anda bisa saja overdosis vitamin
Hanya karena ini suplemen, bukan berarti Anda tak bisa mengalami overdosis. Vitamin A, D, E dan K dalam dosis besar dapat menyebabkan masalah kesehatan dan bisa mengganggu konsumsi obat-obatan resep pada seseorang.

Terlalu banyak vitamin A (dalam bentuk retinol) bisa menyebabkan gagal hati atau bahkan kematian, sedangkan pada wanita hamil akan berisiko cacat lahir. Selain itu, kebanyakan asupan vitamin D mengakibatkan penurunan berat badan yang tidak sehat, nyeri tulang, muntah, diare dan masalah otot.

Overdosis vitamin E bisa meningkatkan risiko pendarahan, terutama bagi orang-orang yang tengah mengonsumsi obat pengencer darah sedangkan terlalu banyak vitamin K juga berbahaya karena bisa mendatangkan penyakit hati atau ginjal. Overdosis zat besi dari suplemen juga merusak fungsi organ dan menyebabkan kematian jika tidak diobati.

Lagipula sebenarnya tidak sulit untuk meminum suplemen melebihi dosis yang direkomendasikan. Misalnya, seorang wanita yang mengkhawatirkan kondisi tulangnya bisa jadi mengonsumsi suplemen kalsium, minum multivitamin yang mengandung kalsium dan makan sereal yang diperkaya kalsium dengan susu sekaligus. Dengan pola seperti ini maka wanita itu akan cepat mencapai batasan kalsium harian yaitu 2.000 miligram. Padahal terlalu banyak kalsium dalam tubuh bisa menyebabkan batu ginjal.

Solusi:
Jumlahkan seluruh paparan suplemen harian total Anda, mulai dari makanan hingga vitamin lalu cek asupan harian yang direkomendasikan untuk Anda agar bisa dipastikan Anda tak mengonsumsi nutrisi terlalu banyak.

4. Anda tak bisa bergantung pada label peringatan
Suplemen yang mengandung zat besi harus memberi peringatan pada labelnya karena suplemen ini bisa berisiko menyebabkan keracunan fatal pada anak-anak, namun FDA menganggap suplemen tak perlu diberi label. Meski begitu, sejumlah perusahaan memilih untuk tetap menempelkannya pada kemasan suplemen.

Consumer Reports meninjau beberapa label dari 14 jenis suplemen yang terdiri dari 233 produk dari sejumlah toko di New York City dan menemukan banyak inkonsistensi. Beberapa suplemen memberikan peringatan jika Anda pernah mengidap kondisi medis tertentu sebelumnya namun tidak memberikan keterangan spesifik tentang kondisi medis yang dimaksud. Label suplemen lain menyebutkan adanya efek samping yang mungkin terjadi tanpa memberikan detail efek samping seperti apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar